Supernews – Jalur Gaza di blokade oleh Israel sehingga tak dapat terhubung dengan dunia luar. Komunikasi lumpuh akibat serangan udara dan darat yang di lancarkan Israel sejak Jumat (27/10) malam.
Diketahui, Pasukan Israel yang dikerahkan masih berada di lokasi serangan dan tidak ada imformasi kapan pasukan Israel akan ditarik mundur.
“Pasukan kami masih di lapangan dan melanjutkan perang,” ungkap Laksamana Muda Daniel Hagari, dikutip dari laman Reuters, Minggu (29/10/2023).
Hagari mengatakan akan mengizinkan truk pembawa makanan, air, dan obat-obatan untuk masuk ke Gaza.
Namun, Tedros Adhanom Ghebreyesus Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan komunikasi yang terputus mengakibatkan ambulans kesulitan untuk sampai di lokasi.
Sebelumnya, Israel telah memerintahkan serangan lanjutan ke Gaza diperluas pasca tiga pekan berlalu dari serangan mendadak kelompok militan Hamas pada 7 Oktober lalu.
Komunikasi terputus di jalur Gaza sejak Sabtu pagi. Internet dan layanan telepon tak dapat diakses selama lebih dari 12 jam.
Lembaga bantuan dari seluruh dunia mengatakan apa yang terjadi di jalur Gaza merupakan bencana kemanusiaan besar. Sebanyak 2,3 juta warga Gaza berada di bawah blokade total Israel.
Otoritas kesehatan di jalur Gaza mengatakan bahwa lebih dari 7.000 warga Palestina telah terbunuh sejak israel membombardir Gaza.