Supernews.id – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menjelaskan, saat ini, Jawa Timur saat ini telah memiliki kawasan mangrove seluas 27.221 hektare. Jumlah tersebut mencapai sekitar 50 persen dari kawasan mangrove Pulau Jawa.
Menurut data Dinas Kehutanan Jatim, kawasan ini merupakan pemilik kawasan mangrove terluas di antara provinsi lainnya di Pulau Jawa dan Bali.
“Karena kerapatan mangrove lebat kita 47,26 persen, mangrove sedang 46,07 persen dan mangrove jarang 6,66 persen. Sementara potensi mangrove Jawa Timur seluas 51.557 hektare,” ujar Khofifah saat menggelar Festival Mangrove ke-V di Romokalisari Adventure Land Kota Surabaya, Selasa (31/10).
Lebih lanjut Khofifah mengungkapkan, berdasar dari data Dishut Provinsi Jatim, sejak tahun 2020 hingga saat ini telah dilaksanakan penanaman mangrove di pesisir Jawa Timur menggunakan dana APBD, APBN dan dukungan para pihak lainnya seluas 1.930,53 hektare.
Dengan total bibit mangrove 6.813.947 batang, termasuk pada kegiatan Festival Mangrove Jawa Timur ke-V ini.
Posisi ini sangat penting karena mangrove merupakan tanaman penyangga yang sangat bermanfaat bagi lingkungan.
Tanaman mangrove dapat memproduksi oksigen serta mampu menyerap karbon lima kali lipat dibandingkan dengan pohon biasa.
Khofifah sangat mengapresiasi hilirisasi yang dilakukan oleh para petani mangrove di Jatim. Salah satunya seperti produk sirup mangrove, makanan ringan mangrove, juga batik mangrove.
“Bahkan ada Bu Lulut Sri Yuliani dari Surabaya yang mengembangkan batik mangrove sampai jadi suvernir di Presidensi G20 Indonesia. Saya berharap hal semacam ini bisa menjadi best practice semua yang bergerak di sektor mangrove. Ada yang menanam dan ada yang bergerak di sektor hilirisasinya untuk memberikan nilai tambah sehingga ke depan usaha yang dihasilkan tidak hanya dari produk fashion, tetapi ada dari produk makanan dan minuman,” jelasnya.
Lebih lanjut, sinergitas menjaga ekosistem mangrove untuk kepentingan bersama, mulai ekosistem mangrove, ikan, kepiting, udang dan biota lainnya yang memiliki manfaat untuk masa depan generasi ke generasi harus terus dijaga dan dilestarikan.
Wakil Wali Kota Surabaya Armuji memberikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang telah berkomitmen dalam pelestarian lingkungan.
Khususnya atas pemberian 1.000 bibit cemara udang dari Pemprov Jatim kepada Pemkot Surabaya.
“Kami menyampaikan apresiasi kepada pemerintah provinsi Jawa Timur yang menunjukkan kepedulian terhadap pelestarian lingkungan hidup khususnya di Kota Surabaya kami sangat berterima kasih,” ucap Armuji.
Diketahui Romokalisari Adventure Land sengaja dipilih pada gelaran Festival Mangrove karena dinilai bermanfaat bagi masyarakat sekitar dan mendorong kelestarian ekosistem mangrove dan pesisir.
Festival Mangrove merupakan bagian dari upaya pencapaian target yang terukur guna mewujudkan Net Zero Emission Tahun 2060.