Love  

Benarkah Wanita Berpendidikan Tinggi Susah Menikah?

Supernews.id – Memberikan pendidikan yang terbaik buat sang buah hati merupakan keinginan setiap orang tua. Saking semangatnya banyak diantara mereka yang sudah mempersiapkan tabungan pendidikan sejak sang buah hati masih dalam kandungan.

Tidak ada kebahagiaan orang tua selain bisa melihat anak-anaknya bahagia dan sukses dengan kariernya. Untuk mencapai itu, wajib belajar 12 tahun tentulah tidak akan cukup, apalagi di era modern sekarang ini yang mana tuntutan lapangan kerja kian meninggi.

Berkaca dari pengalaman pribadi dan beberapa cerita dari rekan-rekan, lulusan S1 saat ini masih belum masuk dalam kategori yang aman sebagai pelamar kerja. Untuk itu harus menjadi lulusan S2 agak bisa aman dalam melamar kerja.

Belajar memang sesuatu yang menyenangkan dan bisa membuat kita terbuai, bahkan tak sedikit yang semakin semangat untuk menimbah ilmu dan pengalaman sebanyak-banyaknya seperti mengikuti seminar-seminar, pelatihan dan beasiswa luar negeri menjadi hal-hal yang familiar bagi mereka.

Tentu saja ini merupakan hal positif dan cita-cita sebagian orang, namun sebagian lainnya pendidikan yang tinggi dan karier yang sukses justru menjadi polemik, utamanya bagi kaum hawa.

Peran wanita yang identik sebagai pengurus rumah tangga selama ini merupakan salah satu penyebabnya, karena dikhawatirkan wanita karier tidak mampu memberikan perhatian penuh terhadap keluarga utamanya sang suami dan buah hati.

Benarkah Wanita Berpendidikan Tinggi Susah Menikah? Yuk kita simak berikut ini seperti yang dilangsir bintang.com.

Memang menikah bukanlah masalah umur, tapi kesiapan. Namun menurut bintang.com, bahwa ternyata ada korelasi antara pendidikan dan pernikahan.

Tak jauh-jauh, kasus ini juga pernah saya temui di lingkungan kampus saya dulu. Kuliah di bidang pendidikan, rekan-rekan saya tentunya punya mimpi besar untuk melanjutkan pendidikan setinggi-tingginya.

Logika sederhananya, lulus S1 jadi guru, S2 dan S3 jadi dosen. Menjadi dosen sekaligus PNS bisa dibilang merupakan mimpi manis sebagian besar orangtua.

Di usia yang matang, beberapa masih sibuk dengan kegiatannya. Bagi teman-teman wanita, usia mereka memasuki lampu kuning pertanda sudah waktunya menikah.

Mereka mungkin kerap mendapat sindiran dari para tetangga, “Kok masih belum menikah juga? Apa karena sibuk kuliah?” kata-kata itu cukup menohok bagi salah satu narasumber yang saya wawancara (ngobrol santai).

Ada beberapa analisa yang menjadi penyebab sebagian Wanita Berpendidikan Tinggi Susah Menikah. Di antaranya karena kurangnya waktu untuk diri sendiri, apalagi membuka diri untuk calon pendamping. Terlalu sibuk dengan karier dan aktivitasnya menyita perhatian dan fokus, hingga sebagian wanita merasa nyaman dengan kesendirian.

Faktor kedua bisa juga datang dari para lelaki. Wanita Berpendidikan Tinggi, Lulusan S2 atau CEO sebuah perusahaan besar bisa menimbulkan rasa minder bagi pria yang ingin mendekat.

Yang ketiga, stigma masyarakat tentang laki-laki yang harus menghidup wanitanya semakin memperparah kondisi ini. Padahal skenario ini sah-sah saja terjadi, seperti kisah cinta Mas Adi dan Angel di Tetangga Masa Gitu.

Namun saya pribadi sepakat kalau wanita zaman sekarang memang harus berpendidikan tinggi dengan karier yang mapan. Kan lebih bagus jika para lelaku yang bekerja keras untuk berusaha mengimbangi, atau berusaha lebih baik lagi dari para wanita hebat ini. Menurut Anda?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *